23.33
0
MENURUT sumber media Israel, Duta Besar Ghana Henry Hanson-Hall mengeluh kepada Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon. Pasalnya istri hanson dibawa pada saat dia pergi berbelanja.
“Jika itu yang terjadi kepada istri duta besar lainnya, bagaimana perasaannya? Apa benar layanan Israel terhadap Afrika seharusnya seperti ini?” tanya Hanson dikutip World Bulletin, Jumat (13/5/16).
“Bahkan saya takut ditangkap di Israel ini,” tambahnya.
Duta enam negara bertemu dengan Ayalon untuk membahas isu diskriminasi terhadap migran Afrika dan karyawan.
Para diplomat yang hadir ialah dari Angola, Ghana, Nigeria, Kenya, Ethiopia dan Pantai Gading menghadiri pertemuan di Yerusalem. Semua mengatakan bahwa mereka takut berjalan di jalan Israel karena takut dihina oleh Israel. Laporan-laporan mengatakan bahwa ada konsensus di antara semua diplomat Afrika.

Seperti diketahui, Israel memiliki hak untuk menghapus migran Afrika, tetapi pada saat yang sama, mereka menekankan bahwa migran harus menerima perlakuan yang baik. Mereka juga mengatakan bahwa perlakuan buruk dari Afrika merugikan reputasi Israel di negara asal mereka.
Ayalon mengatakan bahwa dia menghargai pertemuan dengan diplomat Afrika. Menurutnya, penting bagi Kementerian Luar Negeri untuk mendengar pandangan Afrika sehingga masalah dapat dipecahkan bersama-sama.
Ayalon menambahkan bahwa harus ada kerjasama antara diplomat Israel dan Afrika untuk memfasilitasi deportasi imigran gelap ke negara-negara asal mereka.
Sampai saat ini, tidak ada statistik yang jelas untuk jumlah migran Afrika di Israel. Hanya laporan tidak resmi mengatakan jumlah migran sekitar 90.000 orang.
Namun laporan pemerintah Israel mengatakan hanya 62.000 migran, 25.000 tinggal di selatan Tel Aviv, sisanya tersebar di seluruh negara , termasuk di Yerusalem ada sekitar 1.100 migran. [iwm/islampos]

Sumber : Islampos

0 komentar:

Posting Komentar