MENURUT sumber media Israel, Duta Besar Ghana Henry Hanson-Hall
mengeluh kepada Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon. Pasalnya
istri hanson dibawa pada saat dia pergi berbelanja.
“Jika itu yang terjadi kepada istri duta besar lainnya, bagaimana
perasaannya? Apa benar layanan Israel terhadap Afrika seharusnya seperti
ini?” tanya Hanson dikutip World Bulletin, Jumat (13/5/16).
“Bahkan saya takut ditangkap di Israel ini,” tambahnya.
Duta enam negara bertemu dengan Ayalon untuk membahas isu diskriminasi terhadap migran Afrika dan karyawan.
Para diplomat yang hadir ialah dari Angola, Ghana, Nigeria, Kenya,
Ethiopia dan Pantai Gading menghadiri pertemuan di Yerusalem. Semua
mengatakan bahwa mereka takut berjalan di jalan Israel karena takut
dihina oleh Israel. Laporan-laporan mengatakan bahwa ada konsensus di
antara semua diplomat Afrika.
Seperti diketahui, Israel memiliki hak untuk menghapus migran Afrika,
tetapi pada saat yang sama, mereka menekankan bahwa migran harus
menerima perlakuan yang baik. Mereka juga mengatakan bahwa perlakuan
buruk dari Afrika merugikan reputasi Israel di negara asal mereka.
Ayalon mengatakan bahwa dia menghargai pertemuan dengan diplomat
Afrika. Menurutnya, penting bagi Kementerian Luar Negeri untuk mendengar
pandangan Afrika sehingga masalah dapat dipecahkan bersama-sama.
Ayalon menambahkan bahwa harus ada kerjasama antara diplomat Israel
dan Afrika untuk memfasilitasi deportasi imigran gelap ke negara-negara
asal mereka.
Sampai saat ini, tidak ada statistik yang jelas untuk jumlah migran
Afrika di Israel. Hanya laporan tidak resmi mengatakan jumlah migran
sekitar 90.000 orang.
Namun laporan pemerintah Israel mengatakan hanya 62.000 migran,
25.000 tinggal di selatan Tel Aviv, sisanya tersebar di seluruh negara ,
termasuk di Yerusalem ada sekitar 1.100 migran. [iwm/islampos]
Sumber : Islampos
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar